Beberapa minggu terakhir berbagai
media dalam dan luar negeri
merilis berita tentang tiga orang pemuda delegasi asal Uni Emirat Arab (UEA)
yang di usir keluar dari Arab Saudi. Ceritanya berawal dari tiga orang pemuda asal UEA yang datang ke Arab
Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Janadriyah
Heritage and Culture Festival di Riyadh. Mereka bersama delegasi lainnya,
sedang mempromosikan pariwisata UEA di festival tersebut, namun kemudian aksi
mereka dihentikan oleh rombongan polisi syariah yang datang menyerbu ruangan
dan menarik keluar ketiga
tersebut dengan alasan, "mereka terlalu tampan".
“Apalah arti sebuah senyuman?” meminjam bahasa sastrawi ala Shakespeare, begitulah kira-kira pengantar dari sebuah tulisan ini. Jawabannya mungkin sederhana bahwa senyum memberikan hidup lebih berarti. Bukankah senyuman adalah awal dari persehabatan yang baik. Senyuman semacam chemistry yang mengikat, ada yang sementara saja atau mungkin untuk selamanya.
Selasa, 23 April 2013
Budaya,
Pulau Timor
Ethnic Runaway, Episode: Fatukoto Timor Tengah Selatan – NTT
Memang kemilau etnik di Nusa Tenggara Timur tak habis untuk dieksplorasi. Tak berselang lama Ethnic Runaway kembali ke Pulau Timor, sempat sebelumnya Ethnic Runaway dengan Episode: Fatukopa Timor Tengah Selatan tayang Maret lalu, kali ini Trans Coproration berkesempatan untuk menayangkan Ethnic Runaway, Episode: Fatukoto yang merupakan sebuah desa di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan - NTT dengan mendatangkan dua orang artis Jakarta, mereka adalah Agung Hercules dan Chacha Frederica.
Kamis, 11 April 2013
Flobamora,
Media,
Perencanaan Pembangunan
Qua Vadis Musrenbang Provinsi Nusa Tenggara Timur
Serasa perlu kiranya saya menulis
tentang suatu proses yang selama beberapa tahun ini saya alami dalam pekerjaan.
Salah satunya adalah pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Memang banyak pihak yang menilai bahwa
Musrenbang Provinsi hanya seremonial tahunan belaka, sebagai ajang silahturahmi
antara pejabat pusat dengan daerah, antar Muspida atau antara pemerintah daerah
kabupaten dengan pemerintah provinsi. Penilaian seperti inilah yang kerap kali
muncul dalam perhelatan pelaksanaan Musrenbang digelar. Pemahaman ini dikarenakan banyak pihak tidak memahami proses
dalam perencanaan dan penganggaran yang menguras begitu banyak harapan dan
energi.
Anggapan bahwa musrenbang tidak menghasilkan apa yang diinginkan masyarakat,
mungkin bisa bahas kembali dengan memperhatikan kewenangan dan kapasitas
penganggaran yang dimiliki daerah. Sementara itu substansi penting dari sebuah
perencanaan adalah menentukan tindakan yang akan diambil berdasarkan urutan
pilihan yang ada dengan memperhitungkan kebutuhan dana yang tersedia. Sementara
Pemerintah Provinsi NTT masih dipusingkan dengan kesenjangan fiskal dalam
pembiayaan pembangunannya.
Pulau Timor (google maps)
Pulau Timor
dengan luas
sekitar 30.777 km² ini, terletak dibagian selatan nusantara. Dalam
sejarah politik pulau ini dipartisi
menjadi dua bagian selama berabad-abad akibat penjajahan. Melalui perjanjian Lisboa pada tahun
1859, Belanda
dan Portugis menjalin kesepakatan bahwa Belanda menguasai bagian barat pulau Timor dan
Portugis menguasai bagian timurnya. Sekarang Timor Barat atau dahulu
dikenal sebagai Timor Belanda
sampai 1949, telah
menjadi bagian Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia, sedangkan Timor Timur atau dahulu dikenal sebagai Timor
Portugis, sebuah
koloni Portugis sampai tahun 1975 dan sempat menjadi bagian dari Indonesia hingga tahun
1999, dan pada tahun 2002 telah menjadi negara merdeka Republik
Demokratik Timor Leste. Walau demikian
menurut legenda masyarakat di Pulau
Timor baik di bagian barat maupun timur sebagai akar sejarah budaya yang sama
sebelum kedatangan imprealisme, bahwa Pulau Timor berasal dari buaya (Crocodylidae) yang
menjelma menjadi sebuah pulau.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!