Jumat, 27 April 2012 lalu
diadakan Workshop Sejarah Kota Kupang yang digelar oleh Komunitas Fotografer Kupang
dan Sekitarnya (FOKU’S) & Komunitas Sejarah Kota
Kupang. Seminar sehari ini mengambil tema
“Mencari Jejak Kota Kupang”, dengan menghadirkan pembicara
tunggal Peter
Apollonius Rohi, seorang sastrawan, seniman dan jurnalis senior yang kini berdomisili di Surabaya - Jawa Timur. Penampilan
beliau nyentrik dengan rambut gondrong diikat serta memiliki suara yang
terdengar lebih muda dari usianya yang kini beranjak 70 tahun.
Selasa, 24 April 2012
Kota Kupang
Menuju Kota Kupang 1 (Profil Calon Walikota & Wakil Walikota 2012-2017)
Genta demokrasi yang
mengisyaratkan pemilihan langsung kepala daerah oleh masyarakat telah ditabuh
di Kota Kupang. Berbagai proses seleksi telah dilakukan dan menetapkan 6 (enam)
pasang kandidat Calon Walikota - Wakil Walikota 2012-2017.
Tentu penetapan pilihan ini telah menjadi
representase putra-putri terbaik Kota Kupang yang berasal dari berbagai latar
belakang. Setiap calon telah memiliki track
record masing-masing, tinggal sekarang bagaimana menetapkan visi misi
kedepan untuk membawa bahtera Kota Kupang menuju kondisi yang lebih baik. Adapun
sepintas profil dari masing-masing kandidat Calon Walikota - Wakil Walikota 2012-2017:
Sudah sekian tahun saya tidak
pernah menonton teater. Sewaktu masih
kuliah saya sering menyaksikan teater jalanan teman-teman demonstran dengan
tema-tema kritik pembangunan. Sedangkan teater lainnya adalah pada malam
inaugurasi pengukuhan keluarga mahasiswa fakultas yang digelar setiap tahunnya,
dipersembahkan oleh mahasiswa baru dalam bentuk opera. Untuk yang terakhir ini
tema cendrung pada kehidupan kampus dan percintaan.
Suatu kesempatan langkah, khususnya di Kota Kupang. Bisa datang mengikuti seminar dan berdiskusi secara langsung dengan para budayawan. Di antara yang hadir adalah Gerson Poyk, Putu Wijaya, Fellysianus Sanga dan Radhar Panca Dahana. Dari empat nama pembicara yang disebutkan, maka seminar ini menjadi lebih menarik karena disajikan oleh budayawan kenamaan dan mumpuni dibidangnya.
“Di samping bermain, di kelas enam, aku suka menonton anak-anak kelas empat bermain bola jeruk Bali. Anak-anak di kota Ruteng mengatakan ‘lemon pampermus’. Waktu itu barang siapa yang pintar main tekan yaitu salah satu kaki memberi bola, yang lain menekan kaki lawan agar tidak mengambil bola dan bawa sendiri maka dia menjadi pujaan. Ada seorang anak baru masuk kelas empat yang badannya bundar boncel pintar sekali membawa bola. Aku sangat mengagumi anak yang baru masuk itu. Di kemudian hari anak yang pintar membawa sendiri bola itu menjadi gubernur NTT.”
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!