Jumat, 01 Maret 2024

Anendo, nuansa Flores dalam Novel Emilie Jawa 1904

Adalah Emilie yang berasal dari kota kecil Langon, Prancis. Keputusan menikah dengan Lucien Bernières, seorang administrator kolonial, mengantarkannya ke impian masa kecilnya. Menjelajahi tempat yang jauh, tanah Hindia Belanda, di Jawa. Di Batavia, ia menemukan apa yang menjadi pertanyaan di masa kecilnya tentang ketidakadilan dan diskriminasi yang kemudian memancing jiwa memberontaknya.

Sepertiga bagian terakhir dari novel ini akan menguras energi tokoh utama Emilie, yang akan difokuskan ke seorang pemuda asal dari Pulau Solor dari kepulauan Sunda Kecil. Ia bernama Anendo, pandai mengambar yang juga berprofesi sebagai wartawan, memikat dengan rambut panjang menjuntai diikat, berkulit gelap dengan wajah mestizo. 

comments
Rabu, 02 Maret 2022

John Dami Mukese

John Dami Mukese, lahir di Menggol, Kabupaten Manggarai, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24 Maret 1950 dan meninggal dunia 26 Oktober 2017 di Ende, Nusa Tenggara Timur. Tamat Sekolah Dasar di Pembé tahun 1964, melanjutkan pendidikan di SMTP dan SMTA Seminari Menengah Pius XII Kisol, Manggarai sampai tahun 1971. Tahun 1972 masuk Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Katolik di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Flores, sampai tahun 1980. Selama di sekolah tinggi ini, banyak menulis artikel non fiksi yang sebagian besarnya dimuat dalam Majalah Kampus sekolah tersebut, yakni VOX atau saat ini lebih dikenal dengan VOX STFK Ledalero. Ditahbiskan menjadi imam di tahun 1981 dan meraih gelar MM di bidang manajemen pembangunan masyarakat pada University of The Philipines Los Banos tahun 1987, sedangkan gelar Ph.D di bidang pengembangan komunitas diraihnya di kampus yang sama di tahun 2009.

comments
Jumat, 18 Februari 2022

Komik Si Buta dari Gua Hantu: Tragedi Larantuka

Adalah komik cerita bergambar karya Ganes TH yang sangat populer dimasanya antara tahun 1970-an hingga 1980-an. Komik silat dengan tokoh utama “Si Buta dari Gua Hantu” menjadi karyanya yang monumental dan menjadi komik antik dan langkah yang diburu para kolektor hingga saat ini. Salah satu keunikan komik ini adalah kisah perjalanan yang tidak hanya berlatar belakang Jawa tetapi juga melintasi Bali, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah hingga ke Flores. Dan hal yang menarik adalah beberapa fakta yang terjadi, dijadikan latar belakang penulisan komiknya.

Salah satunya adalah peristiwa banjir bandang yang terjadi di Larantuka, pada tanggal 27 Februari 1979 yang menjadi background kisah “Tragedi Larantuka”. Tragedi banjir bandang membawa reuntuhan material dari gunung Ile Mandiri seperti batu-batu ukuran besar, batu kerikil, lumpur hingga kayu dari pepohonan. Fakta yang juga menyebutkan tentang dentuman yang terdengar diakibatkan oleh benturan batu-batu besar, yang berjatuhan karena terbawa oleh banjir dari gunung, di tambah dengan gemuruh petir yang membahana. Tentu pertiwa ini sulit dilupakan oleh masyarakat setempat. Bencana ini mengakibatkan korban 97 orang meninggal, 47 orang hilang, 350 orang mengalami luka-luka dan ribuan orang harus mengungsi.

comments
Rabu, 16 Februari 2022

Nico L. Kana

Nico L. Kana lahir 10 Agustus 1937 di Payeti, Sumba Timur, NTT. Ia menempuh pendidikan dasar dan lanjutan pertama di Payeti. Kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan atas di Surabaya. Pendidikan tingginya diperoleh di berbagai tempat, di Indonesia maupun luar negeri.

Tahun 1962 lulus Sarjana Pendidikan dari Universitas Satya Wacana di Salatiga. Tahun 1966 meraih gelar M.A. dalam Antropologi Budaya dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 1973-1974  serta 1976 berkunjung untuk studi ke Vrije Universitet di Amsterdam, Belanda, dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia pada tahun 1978.

comments
Selasa, 05 Oktober 2021

Puisi Pertama Gerson Poyk

Bagi yang berkecimpung dalam dunia sastra di Nusa Tenggara Timur, sudah mengiyakan bahwa Gerson Poyk adalah perintis sastra di Nusa Tenggara Timur. Gerson Poyk (1931-2017) sudah dikenal luas sebagai Tokoh kelahiran NTT yang sangat produktif menghasilkan karya sastra yang diterbitkan secara nasional. Tanggal kelahiran beliau 16 Juni, dijadikan sebagai Hari Sastra NTT. Dan juga untuk memperingati kiprah beliau di sastra nasional, secara monumental namanya diabadikan menjadi sebuah nama Taman Budaya di Kota Kupang yaitu Taman Budaya Gerson Poyk.

comments
Rabu, 19 Agustus 2020

Mick Jagger di Malaka – Nusa Tenggara Timur


Bagi generasi 80 dan 90-an, siapa yang tidak mengenal Mick Jagger. Pentolan dan vokalis grup band The Rolling Stones asal Inggris yang mengusung aliran rock, blues rock, rock and roll hingga country rock. Gema Mick Jagger juga sampai ke Pulau Timor, banyak kaula muda yang mengemari sang lagenda musik rock ini, poster Rolling Stones ada di kamar-kamar anak muda. Logo dari band bertebaran di Kota Kupang, orang Kupang biasa menyebutnya logo lo lidah atau menjulurkan lidah, sebagaimana ikon dari Mick Jagger sendiri.

comments
Selasa, 18 Agustus 2020

Tentang buku!


Setiap orang punya minat masing-masing. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari kecil hingga kita dewasa, dari keluarga hingga teman atau juga bukan dari keduanya. Minat ini yang kemudian menjadi hobby. Sedari sekolah dasar saya punya ketertarikan khusus dengan buku. Saya suka sekali mencium aroma buku tulis yang baru dibeli di toko dan atau buku mata pelajaran baik yang lama dan baru. Ada aroma memori dari bau buku-buku itu. Ia seperti makanan, bukan untuk perut tetapi untuk jiwa.

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


 
;